Showing posts with label Engineering. Show all posts
Showing posts with label Engineering. Show all posts

Pengembangan Teknologi Mesin Dengan Bahan Bakar Udara

digital-inspirasi - Peter Dearman dari Dearman Engine Company (DEC), Inggris, menciptakan mesin yang menggunakan udara cair (cryogenic) sebagai bahan bakarnya. Ciptaannya ini tidak meninggalkan karbon dari pipa pembuangan kendaraan yang membuat mesin ini bersaing dengan kendaraan berbahan bakar hidrogen atau listrik.

Konsultan di Inggris menyatakan bahwa mesin ciptaan DEC berpotensi untuk dikomersialkan. Mesin ini beroperasi dengan menyuntikkan udara cryogenic yang kemudian dikonversikan menjadi gas bertekanan tinggi. Dorongan kepada mesin terjadi saat gas bertekanan tinggi itu tercipta.
Pada situs DEC disebutkan bahwa mesin ini tidak menghasilkan emisi gas buang sama sekali dan lebih murah dibandingkan dengan alternatif lain. "Mesin ini beroperasi dengan membuat udara cair menjadi gas, dan udara dingin menjadi satu-satunya pembuangan dalam mesin ini," seperi yang dikutip dari situs DEC. Teknologi baru ini beroperasi melalui proses penguapan udara cair. Jika penguapan terjadi dalam ruang yang benar, maka gas bertekanan tinggi akan dapat membuat mesin bergerak.

Sekarang, DEC sedang mengkalkulasi pengeluaran biaya untuk penciptaan mesin ini, karena percobaan sebelumnya menggunakan teknologi yang cukup mahal dan berat sehingga mobilitas tidak tercipta. Perusahaan ini menggunakan pendekatan baru di mana proses pemanasan terjadi di dalam mesin, panas terjadi karena kontak langsung dengan cairan. Langkah ini dapat menghilangkan konverter mahal dan berat.
 
sumber: natgeo

Susahnya Memperoleh Izin Untuk Generator Tenaga Ombak

digital-inspirasi - Green Energy Corp (GEC) yang terletak di Amerika Serikat tengah menguji prototipe turbin bertenaga ombak di Pantai Newport. Dalam waktu dekat generator ini akan menjadi permanen dan sumber energi terbarukan di kota California. Namun, sulitnya izin menghambat perkembangan konverter tenaga ombak ini.
Generator berbahan fiberglass ini memiliki panjang enam meter, berbentuk silinder, dan akan mengapung di atas air, namun tetap ditambatkan ke dasar laut. Untuk prototipe, GEC hanya menggunakan satu generator, namun jika prototipe ini berhasil makan beberapa generator akan diaplikasikan di Pantai Newport.

Kekuatan ombak pada Pantai Newport akan menggerakkan generator naik turun, daya gerak ini-lah yang akan dikonversi menjadi tenaga gerak listrik. Generator ombak ini kelak akan terhubung dengan transistor di pinggir pantai. Tiap generator dapat menghasilkan 5.000 watt saat generator bergerak setinggi atau serendah dua meter. 

Peraturan lingkungan yang ketat di lingkungan ini menyulitkan izin untuk membuat generator ini permanen. Pada tahun 2011, Pacific Gas and Electronic (PG & E) berusaha untuk membuat generator yang sama di Utara California, namun biaya yang tinggi membuat izin sulit dikeluarkan.

Sampai sekarang, proyek PG & E masih ditangguhkan. Selain karena biaya, konsep konversi daya gerak ombak belum terbukti, karena itulah izin cukup sulit dikeluarkan oleh pemerintah.

Direktur Lingkungan dari Yayasan Surfrider, Chad Nelsen mengatakan, "kami berusaha melihat proyek ini dengan pikiran terbuka. Potensinya sangat besar, namun tidak banyak efek yang kami ketahui jika generator ini dipasang."
 
sumber: natgeo

Cina Ciptakan Baterai Terbesar Di Dunia

Provinsi Hebei, China, ciptakan baterai terbesar di dunia dengan kapasitas 36 megawatt per-jam listrik. State Grid Corporation of China (SGCC) dan perusahaan mobil listrik BYD yang menciptakan baterai terbesar ini. Baterai ini mampu menghidupi 12.000 rumah tiap jamnya, hal ini membuat SGCC mengklaim bahwa baterai ini adalah penyimpanan listrik terbesar di dunia.

Fasilitas seharga US$500 juta ini lebih besar daripada lapangan sepak bola dan dapat meningkatkan efisiensi sumber energi terbarukan sebesar 10 persen. Baterai ini tidak berdiri sendiri, namun berhubungan dengan tenaga pembangkit surya dan angin yang menghasilkan 140 megawatt listrik. Dengan sistem ini, maka China selangkah lebih maju dalam penciptaan dan penyimpanan energi terbarukan.

"Proyek ini akan menjadi solusi pengembangan sumber daya energi terbarukan untuk China," ungkap Direktur Deputi Energi Nasional Cina, Xiu Binglin. Xiu Binglin menambahkan bahwa kemajuan ini sangat menguntungkan China yang bermasalah dengan penjualan mobil listrik.

Ini merupakan uji coba terbaik untuk penjuru dunia, karena sudah banyak pembicaraan mengenai sistem penyimpanan energi yang dapat diandalkan. Sekarang China sudah melakukan sesuati yang mengejutkan, dunia akan melihat dan belajar dari mereka. Pada tahun 2012 ini, akan mulai bermunculan proyek penyimpanan energi semacam ini di berbagai penjuru dunia.

sumber: natgeo

Tonton Siaran TV Satelit Dengan Alat Buatan Mahasiswa Yogyakarta


Empat Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta berhasil merancang teknologi multi bracket Low Noise Block (LNB) untuk mendapatkan multi sinyal televisi. Teknologi ini muncul agar masyarakat dapat menikmati saluran televisi internasional dalam jumlah banyak dan biaya murah.


Meita Wulan Sari, Ika Feni Setyaningrum, Ni’mah Ma’furoh  dan Brilian Prasetyo inilah inovator muda yang mampu mendesain alat berukuran panjang 50 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 5 cm  yang mampu  digunakan untuk antena parabola berukuran besar maupun kecil.

“Teknologi ini kami gunakan untuk satu antena TV satelit supaya mendapatkan saluran internasional dalam jumlah yang banyak dengan biaya yang murah,” kata Meita Wulan Sari di UNY, beberapa pekan lalu.

Kerangka alat dirancang sedemikian rupa untuk dapat menahan beban atau gaya yang bekerja pada bidang tersebut supaya tidak terjadi perubahan posisi. Susunan LNB dibuat sejajar karena menyesuaikan dengan orbit satelit yang ada di luar angkasa yaitu membujur segaris dengan garis Katulistiwa.

Alat ini diikat menggunakan mur dan baut supaya mudah disetel dan dibongkar-pasang. Sementara itu, prinsip kerja alat ini, menurut Meita,  satu LNB hanya bisa digunakan dalam satu antena parabola.  Namun, jika dalam satu piringan parabola menggunakan banyak LNB maka sinyal satelit yang diterima juga akan lebih banyak.

sumber: natgeo

Corradino D'Ascanio Sang Desainer Vespa


Bentuk unik Vespa dengan roda kecil dan tubuh depan lebih lebar layaknya sebuah tameng pelindung, memang telah menjadi ciri khas motor asal pabrikkan Italia yang satu ini.

Namun tahukah anda bahwa desainer pertama kali Vespa adalah seorang insinyur penerbangan yang tengah mengalami frustasi dalam mendesain sebuah pesawat helicopter ditahun 1930'an bernama Corradino D'Ascanio.




Sedikit sekali orang mengenal Corradino D'Ascanio setelah mengalami frustasi dalam pembuatan helicopter, insiyur penerbangan ini pun beralih untuk menciptakan kendaraan roda dua Vespa Piaggio, dan roda tiga yang dahulu disebut the Ape atau bee.

"Corradino D'Ascanio adalah Manusia jenius, seorang Magician atau penyihir, dan seorang legenda," inilah kata yang terdapat pada museum tersebut, lengkap dengan meja gambar miliknya di di kota Popoli, di wilayah Abruzzo, sebelum pindah ke Pontedera.

D'Ascanio adalah seorang insinyur penerbangan yang mengaku telah menciptakan sebuah helikopter terbang di awal tahun 1930. Tapi setelah perusahaan pesawat terbang Italia, Mussolini terjatuh. Saat itulah D'Ascanio bersama perusahaan yang saat itu masih perusahaan kecil Piaggio, memiliki sebuah ide manufaktur untuk pembuatan skuter murah.

Usaha pertama Piaggio dijuluki Paperino, yang berarti Donal Bebek. Namun D'Ascanio dengan desain radikal namun halus, seperti pada sisi sebelah kanan roda identik dalam cara gear pesawat landing dan menerapkan gaya monocoque konstruksi pesawat untuk meringankan tubuh
.

Tidak berhenti sampai disitu D'Ascanio memberikan akses terbuka untuk tempat duduk berpenumpang serta panel depan yang berfungsi untuk menjaga dari cipratan air. Dan hingga saat ini Desain D'Ascanio masih terpampang didalam tubuh Vespa yang menjadi ciri khas Vespa
.

Dan kini karya pertama D'Ascanio dalam menciptakan Vespa Piaggio telah masuk kedalam pameran Museo Piaggio, di kota Tuscan Pontedera, sekitar 15 mil dari menara Pisa.


sumber: detik

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More